Kamis, 25 Maret 2010

ABOUT SPARTA
Negara kota yang yang bernama Sparta sekarang adalah Yunani selatan. Pada masa sebelum masehi, Negara ini adalah Negara superpower, karena Sparta adalah Negara militeris, dimana warganya kuat dan selalu siap bertempur serta melebihi kekuatan Negara kota Athena dan kekaisaran Persia.

Kaum Sparta percaya bahwa mereka adalah keturunan Hercules, anak Zeus, dewa dalam mitologi Yunani. Sparta tetap bertahan sampai kekaisaran Romawi menguasai Yunani, bahkan menjadi tujuan wisata elit warga Romawi yang kagum atas cara hidup kaum Sparta yang unik. Dari hasil arkeologi dipercaya kebudayaan Sparta sudah ada sejak 950 SM, dan mengalami masa jaya pada abad 8 SM. Warga Sparta pada umumnya adalah ksatria yang dilatih untuk bertahan dan patuh serta menjadi politisi bila terpilih. Setelah berusia diatas 60 tahun, barulah warga Sparta bebas dari wajib militer.

Jika ada bayi laki-laki yang lemah dan diperkirakan takkan kuat untuk menjadi tentara maka bayi tersebut akan dibuang di kaki gunung Taygetos, juga dikenal sebagai Aphothetae (tempat penolakkan). Pelatihan militer dimulai saat usia 7 tahun dimana mereka akan dilatih kemiliteran secara menyeluruh. Dari usia 13 tahun mereka dikelompokkan dan dibuang ke pinggiran desa dengan hanya berbekal pisau serta akal mereka, hal ini disebut dengan Krypteia yang dipercaya sebagai ritual inisiasi untuk mencari dan membunuh bangsa Messenian yang diperbudak. Pada usia 20 tahun barulah kewajiban militer dimulai dan setiap tentara harus berkelompok dan saling tergantung satu sama lain. Hanya warga Sparta asli yang diakui sebagai warga negara yang memiliki hak penuh setelah usia 30 tahun.

Warga Sparta dilarang berdagang dan hanya warga khusus yang bisa melakukannya. Mata uang mereka adalah batangan besi sehingga mereka sulit berdagang bahkan jarang diserang perampok. Kekayaan mereka adalah dalam bentuk tanah.

Warga Sparta berjumlah 10.000 pada awal abad ke 5 SM dan semakin menurun menjadi hanya 1000 bahkan menjadi 700 pada abad 3 SM. Perlawanan Sparta pada battle of Thermopylae sering disebut sebagai strategi militer dalam contoh dari keuntungan latihan keras dan keberanian melawan musuh yang besar.